Yasmin Alifah Yusriyah: Perjalanan Kepemimpinan dan Dedikasi dalam Organisasi Mahasiswa

rumahkepemimpinan – Dalam dunia organisasi mahasiswa, perjalanan seseorang sering kali bukan hanya tentang jabatan yang diemban, tetapi juga tentang bagaimana mereka berkembang secara pribadi. Yasmin Alifah Yusriyah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), adalah salah satu contoh nyata transformasi diri melalui kepemimpinan. Sebagai Presiden Kabinet di Rumah Kepemimpinan Nusantara Putri 2, Yasmin telah melewati proses panjang yang mengasah ketangguhan, kepemimpinan, dan empatinya.
Dari Individu Pemalu ke Pemimpin Berpengaruh
Sebelum terjun ke dunia organisasi, Yasmin adalah seseorang yang cenderung tertutup dan pasif dalam berinteraksi. Namun, keputusannya untuk terlibat di berbagai organisasi menjadi titik balik yang mengubah kepribadiannya secara signifikan. Dari mengikuti Muhammadiyah English Debating Society (MEDS) hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden Kabinet, setiap langkah yang diambilnya merupakan bagian dari perjalanan menemukan potensi terbaik dalam dirinya.
“Aku awalnya tidak pernah membayangkan bisa berada di posisi ini. Namun, setiap pengalaman memberikan pelajaran berharga yang membentuk cara berpikir dan bertindak,” ujar Yasmin.
Memaknai Kepemimpinan sebagai Perjalanan Kolaborasi
Bagi Yasmin, kepemimpinan bukan hanya soal mengambil keputusan atau mengatur strategi, tetapi juga tentang bagaimana membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim. Ia percaya bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang dapat mengenali, memahami, dan menggerakkan timnya menuju tujuan bersama.
“Memimpin bukan hanya tentang menjadi yang terbaik, tetapi tentang bagaimana membuat setiap orang dalam tim merasa berharga dan memiliki peran penting dalam pencapaian bersama,” tambahnya.
Tantangan dan Adaptasi dalam Dunia Organisasi
Mengemban amanah sebagai Presiden Kabinet bukanlah hal yang mudah. Yasmin harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mengelola ekspektasi anggota hingga menjaga keseimbangan antara akademik dan organisasi. Namun, dengan pendekatan yang adaptif dan komunikasi yang terbuka, ia mampu melewati berbagai rintangan dengan baik.
“Setiap individu dalam organisasi memiliki karakter berbeda. Kunci utama adalah komunikasi dan empati. Dengan memahami perspektif mereka, kita bisa membangun tim yang lebih solid,” jelasnya.
Strategi Manajemen Waktu dan Keseimbangan Hidup
Sebagai mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan, Yasmin menerapkan strategi manajemen waktu yang efektif agar tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatannya. Ia percaya bahwa keseimbangan antara organisasi, akademik, dan kehidupan pribadi adalah faktor penting dalam menjalani peran kepemimpinannya.
“Aku selalu membuat daftar prioritas dan belajar mengatakan ‘tidak’ pada hal-hal yang kurang esensial. Selain itu, aku juga meluangkan waktu untuk refleksi agar tetap fokus pada tujuan yang ingin kucapai,” katanya.
Mimpi dan Kontribusi untuk Masa Depan
Bagi Yasmin, kepemimpinan bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi juga tentang dampak yang bisa diberikan kepada masyarakat. Salah satu visinya adalah meningkatkan budaya literasi dan berpikir kritis di kalangan anak muda Indonesia.
“Aku ingin berkontribusi dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu berpikir kritis dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” ungkapnya.
Pesan untuk Generasi Muda
Sebagai seseorang yang telah merasakan transformasi diri melalui organisasi, Yasmin berharap lebih banyak anak muda berani keluar dari zona nyaman dan mengambil peran dalam kepemimpinan.
“Setiap langkah yang kita ambil, sekecil apa pun, memiliki makna. Jangan takut gagal, karena dari kegagalan itulah kita belajar dan tumbuh. Yang terpenting adalah terus mencoba dan tidak berhenti berkembang,” pesannya.
Dengan semangat dan dedikasi yang ia tunjukkan, Yasmin membuktikan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal posisi, tetapi tentang perjalanan membentuk diri dan memberikan dampak positif bagi orang lain. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus belajar, berkontribusi, dan menciptakan perubahan yang lebih baik.
Baca juga artikel Alumni Rumah Kepemimpinan atau artikel lainnya disini
- Aulia Nur Fajriyah: Membangun “Satu Surga” dalam Kehidupan Lewat Kebaikan dan Persaudaraan, seorang alumni Rumah Kepemimpinan
- Ghazy: Anak Kelas 6 SD yang Jadi Inisiator Gerakan Berbagi Beras di Solo Raya, inspirasi dari alumni Rumah Kepemimpinan
Baca juga materi-materi berharga lainnya di rumahkepemimpinan.org dan dapatkan informasi terbaru tentang alumni Rumah Kepemimpinan hanya disini.
Penulis: Anisa Wakidah