Menggadai Tambak Udang, Untuk #BerbagiKebahagiaan bersama Cancer Warrior Children!

Inilah cerita yang penuh emosi dan getaran dalam dada, ketika Alwi merasakan kebahagiaan yang tak tergantikan. Saat itu, ia bertemu dengan anak-anak Cancer Warrior di Yayasan Kasih Anak Indonesia Bandung. Ekspresi gembira mereka terpancar jelas, bahkan mereka enggan melepaskan Alwi dan timnya.

Sebuah momen yang memberikan momentum bagi Alwi, terjadi saat ia bergabung dalam kegiatan Trapspot AAPG UNPAD SC sebagai satu-satunya relawan dari jurusan Teknik Geologi Unpad angkatan 2021. Kemampuan komunikasi yang mumpuni membawa Alwi menjadi Public Relation Event di acara tersebut.

Alwi dan timnya tidak hanya menghadirkan kebahagiaan, tetapi juga memberikan warna baru dalam kehidupan anak-anak Cancer Warrior. Mereka bermain bersama, menikmati makanan lezat, dan melalui donasi, berhasil mengukir senyum di wajah anak-anak tersebut.

“Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan dari program kemarin! Prinsip saya dalam berinteraksi adalah #BerbagiKebahagiaan,” ungkap Alwi.

Alwi, yang berasal dari keluarga pesisir, tumbuh dengan aktivitas bertani udang di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Namun, perjuangannya bukan hanya di tanah kelahirannya. Ia tiba di Bandung dan tak disangka, bertemu dengan anak-anak Cancer Warrior.

Keterbatasan ekonomi pernah menjadi rintangan bagi Alwi dan keluarganya. Meskipun begitu, semangatnya dalam mengejar ilmu tak pernah padam. Berkat tiga beasiswa, termasuk Beasiswa Rumah Kepemimpinan, Alwi dapat mengatasi keterbatasan tersebut.

Berkat dukungan beasiswa, Alwi mampu membiayai pendidikan dan pengembangan dirinya. Di dalam Rumah Kepemimpinan, Alwi merasa terpacu untuk terus berkembang. Baginya, tujuan bukanlah menjadi lebih baik dari orang lain, tetapi lebih baik dari diri sendiri sebelumnya.

Di tengah cita-cita untuk menjadi sarjana pertama di keluarganya, Alwi tidak pernah lupa akan prinsip #BerbagiKebahagiaan. Ia juga berharap dapat mengembalikan tambak udang keluarganya yang pernah tergadaikan, dan meraih impian itu dengan tangan yang kuat, sebagaimana ayahnya melakukannya.

Silaturahim dan Syukuran Asrama RK Regional 5 Bogor bersama MayBank Indonesia

Alhamdulillah, hari Rabu (22/2) telah terselenggarakan agenda Silaturahim dan Syukuran Asrama RK Regional 5 Bogor. Agenda ini diselenggarakan di aula wing kiri yang baru saja selesai dibangun pada tahun 2022 lalu. Silaturahim dan syukuran ini juga mengundang jajaran pengurus UPDK Maybank Indonesia yang berkontribusi menyumbang dana untuk penyelesaian aula tersebut.

Agenda dihadiri oleh Bpk. Laks. Muda (Purn.) Husein Ibrahim, MBA selaku Dewan Penyantun Rumah Kepemimpinan, Bpk. Soni Trison selaku Pembina RK Regional 5 Bogor, Bpk. Bachtiar Firdaus selaku Ketua YBNF serta Bpk. Adi Wahyu Adji selaku Direktur Eksekutif Rumah Kepemimpinan.

Sedangkan dari pihak Maybank dihadiri oleh Bpk. M. Faisal Muchtar selaku ketua UPDK 2 Maybank Indonesia, Moulina Gustafiani selaku Branch Manager Depok Maybank Indonesia, serta beberapa tim yang menyertai. Turut hadir pula Rahma Suci Sentia selaku Shariah Advisory & Assurance Maybank Indonesia sekaligus alumni dari Rumah Kepemimpinan Regional 1 Putri angkatan 5.

Rumah Kepemimpinan diwakili oleh Bpk. Adi Wahyu Adji selaku Direktur Eksekutif menyampaikan rasa terimakasih atas amanah yang telah dipercayakan Maybank kepada Rumah Kepemimpinan sehingga terwujudlah asrama Regional Bogor ini. Pihak Maybank yang diwakili oleh Bpk. M. Faisal Muchtar juga menyampaikan harapan agar kolaborasi bisa berlanjut dengan lebih baik.

Insyaa Allah akan ada beberapa peluang kolaborasi bersama yang akan lebih berdampak akan diselenggarakan di masa depan.

Selain dari Maybank Indonesia, terbangunnya asrama Bogor ini juga merupakan kontribusi konkret dari para Alumni RK khususnya dari Regional 5 Bogor. Alhamdulillah, dalam pertemuan tadi juga berkumpul beberapa alumni RK Bogor mewakili Dean Apriana Ramadhan selaku ketua Distrik Alumni.

Sekarang asrama telah terbangun, walaupun masih membutuhkan beberapa finishing touch untuk beberapa hal seperti pengecatan dan sebagainya. Namun tentu kita berharap akan lahir kebermanfaatan yang lebih luas lagi dari asrama kepemimpinan regional Bogor. Menjadikan asrama bukan hanya tempat istirahat para pemimpin, namun justru menjadi pusat pergerakan sekaligus pusat kebermanfaatan para peserta RK untuk pemuda dan masyarakat umum. (MFM)

Meningkatkan Keterampilan Peserta Rumah Kepemimpinan lewat Pelatihan Leaders & Leadership

Jakarta (11/10), Dalam rangka meningkatkan kapasitas peserta Rumah Kepemimpinan Jakarta angkatan XI terkait keterampilan dan nilai-nilai kepemimpinan, diselenggarakanlah Pelatihan Leaders and Leadership pada tanggal 11 Oktober 2022 yang dibawakan oleh Bang Bachtiar Firdaus di Auditorium RK Pusat.

Pelatihan kepemimpinan yang bernama Leaders & Leadership ini diharapkan dapat memberikan pijakan bagi peserta RK dalam meningkatkan keterampilan kepemimpinannya untuk kelak dapat diimplementasikan oleh peserta di ranah organisasinya masing-masing.

“Menjadikan Diri Menuju Versi Terbaik” lewat Malam Apresiasi Regional 3 Yogyakarta

Yogyakarta (7/10), Malam Apresiasi adalah salah satu program inisasi dari peserta dan supervisor Rumah Kepemimpinan angkatan XI yang dilakukan di Regional 3 Yogyakarta. Acara ini bermaksud untuk memberikan sebentuk penghargaan atas mereka yang telah bersungguh-sungguh berproses dan bertumbuh di Rumah Kepemimpinan.

Dilaksanakan secara terpisah, yakni untuk asrama putra dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2022 dan untuk asrama putri dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2022 . Momen ini menjadi pendorong semangat bagi setiap peserta RK untuk senantiasa memiliki karya dan upaya terbaik dalam menjadikan diri mereka menuju versi terbaiknya.

Bedah Buku “Muslim Produktif” dan “Islam dan Sosialisme” bersama Peserta RK Regional Jakarta

Muslim Produktif (Syifa Kumala Sari Dewi)
Bagi seorang muslim, produktif merupakan suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika kita ingin menghafal juz amma maka kita perlu produktif mengulang dan menghafal setiap surah dari juz amma tersebut. Produktif sangat erat kaitannya dengan faktor energi, fokus dan waktu.

Oleh karenanya, buku ini memberikan pandangan bagaimana Islam mengatur penggunaan energi, fokus, dan waktu tersebut. Alhasil, bermodal tiga faktor tadi kita bisa produktif sesuai peranan masing-masing dalam kehidupan. Selain itu, buku ini juga membantu kita meningkatkan ketiga faktor tadi agar mempunyai produktivitas taqwa dengan visi akhirat.

Buku Muslim Produktif ditulis oleh Mohammed Faris, yang merupakan orang Tanzania berdomisili di Dallas, Amerika Serikat. Buku ini diterbitkan oleh Quanta pad atahun 2017. Setidaknya, ada sekitar 296 halaman buku yang akan memperkaya wawasan kita dalam meningkatkan diri.

Poin pertama yang dibahas dalam buku, yakni terkait dengan produktivitas spiritual. Produktivitas spiritual adalah pondasi awal untuk menjadi seorang muslim produktif. Mulai dari beribadah kepada Allah sebagai investasi waktu, hingga amalan shalat tahajud dan rutinitas ibadah lainnya.

Buku ini juga mengulik alasan seseorang menjadi tidak produktif bahkan cenderung lebih stress. Hal tersebut dikarenakan adanya kebimbangan dan ketidakmampuan dalam mengambil suatu keputusan dalam hidup. Maka, shalat istikharah bisa menjadi solusi.

Ada juga pembahasan mengenai produktivitas fisik dan sosial. Seperti bagaimana manajemen tidur, gizi, dan kebugaran tubuh agar mampu meningkatkan energi fisik. Pada bab ini, penulis menyajikan beberapa kebiasaan buruk yang harus dihilangkan. Misalnya, menunda pekerjaan, malas, serta bekerja tidak efektif dan efisien.

Islam dan Sosialisme (Muhammad Fahmi Aulia)
Sosialisme sering diidentikan dengan budaya barat dan bahkan sering di sejajarkan dengan materialisme. Akan tetapi sosialisme sesungguhnya banyak terdapat dalam kegiatan-kegiatan spiritual setiap agama, salah satunya adalah Islam. Dalam buku ini H.O.S.Tjokroaminoto menejlaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti konsep sosialisme yang terdapat dalam ajaran agama Islam. Meski sosialisme dalam Islam tidak disebutkan secara eksplisit akan tetapi sosialisme banyak ditunjukan dari berbagai ajaran dan perilaku Nabi Muhammad SAW baik dalam kehidupan pribadi maupun peran sebagai pemimpin politik.

Pada bab awal HOS Tjokroaminoto menjelaskan pengertian sosialisme dan perbedaan sosialime yang terdiri dari beberapa kategori. Selain itu dalam bab ini mengkritisi kelemahan dari teori Marx yang menegasikan adanya Tuhan melalui teori materialisme yang diagungkannya. Sosialime atau kolektivisme dalam buku ini diartikan secara sederhana sebagai setiap peraturan tentang harta benda.

Dalam islam penerapan nilai sosialisme dapat dilihat dari arti ayat “kaanan nasu ummatan wahidatan” yang memiliki arti bahwa seluruh umat manusia adalah satu saudara. Hal ini merupakan sebuah landasan filosofis yang beririsan dengan penerapan sosialisme dalam ajaran Islam. Ini hanyalah contoh kecil dan awal dari sekian banyaknya ajaran dan penerapan sosialisme yang berdasar agama Islam. Contoh dari berhasilnya penerapan sosialisme yang didasarkan atas ajaran agama Islam adalah dengan melihat perbedaan yang sungguh kontras dari kondisi bangsa Arab sebelum dan sesudah Nabi Muhammad SAW datang.

Sosialisme dalam Islam tidak hanya sempit melihat satu aspek ekonomi saja, akan tetapi secara luas meliputi tatanan sosial juga. Hal ini diperlihatkan dalam hal pemilihan pemimpin dan sikap umat Islam dalm penyikapi perbedaan suku, ras dan agama. Peraturan tentang sosialisme atau mengutamakan kepentingan bersama menjadi salah satu unsur untuk tegaknya keadilan. Konsep inilah yang selalu dipraktekan oleh Rasulullah dan para sahabatnya dalam memimpin umat. Kesejahteraan umat pada saat itu tidak lepas dari konsep aturan yang berlandasakan terhadap nilai-nilai sosialisme, bukan pada keuntungan individu saja. Meskipun sistem pemerintahan yang memiliki sistem imperialisme akan tetapi Islam mampu mencontohkan dan membuktikan penerapan demokratis dan sosialis yang menjadi dasar untuk menjalankan roda pemerintahan. Hal ini sangat berbeda dengan konsep imperialisme barat yang lebih menguntungkan beberapa golongan saja.

Dalam buku ini pembahasan yang menarik adalah menghubungkan penerapan sosialistik dengan zaman modern sekarang. Zaman yang tatanan sosialnya banyak bertendesi kearah materialisme belaka. Persaingan antar individu bukan hanya antar golongan atau suku saja akan tetapi laki-laki dan perempuan bahkan saling berusaha untuk mendominasi satu sama lain. Selain itu dalam bagian akhir buku HOS Tjokroaminoto juga kembai mengkritisi cara kelompok komunisme yang ingin mengubah sistem langsung dari atas, bukan memulai dari tingkat yang paling bawah. Apalagi orang-orang yang hanya berteriak seperti saat berada dilautan pasir.

Mengevaluasi Lembar Kerja dari Pelatihan Menuju Puncak Manfaat (MPM) bersama Coach Adji

Jakarta (4/10). Peserta Rumah Kepemimpinan mengadakan lanjutan pelatihan Menuju Puncak Manfaat (MPM) bersama Coach Adi Wahyu Adji. Terdapat beberapa evaluasi dari MPM part “Finding Me” yang bisa ditingkatkan lagi, sampai dapat tersusun life plan & mapping yang berlandaTerdapat beberapa evaluasi dari MPM Finding Me yang bisa ditingkatkan lagi. Langkah awal untuk menyusun mimpi ialah Mengenal Diri. Selanjutnya, menyusun life goal dan life purpose. Hingga kemudian dapat tersusun life plan dan life mapping yang berlandaskan pada 3W, yaitu Why, How, dan What.

Mimpi itu bukan sekadar punya, tetapi yang menggerakkan/menghidupkan. Setiap mimpi ada prosesnya: Priority -> build stars -> obituary script. Dalam setiap proses harus berhati2 (bukan menyulitkan). Tetapi bagaimana denan 100 mimpi itu memiliki makna/esensi/arti dalam setiap poin2nya.

Coach Adji juga memberi pesan bahwa Punya mimpi bukan berarti harus berhasil. Namun, harus siap kalau gagal. Maka dari itu kita harus mampu menyusun mimpi serta menentukan urutan-urutan prioritasnya

Mengajak peserta mengenali diri lebih dalam, mengasah kemampuannya dan membuat perencanaan hidup berjangka. bersama Bang Adji Wahyu Adji

(7/9) Peserta angkatan XI Rumah Kepemimpinan Regional Timur, mengikuti salah satu program pembinaan “Menuju Puncak Manfaat” bersama bang Adji wahyu Adji. Bang Adji menjelaskan bagaimana kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat dengan versi terbaik diri sendiri. Menjadi versi terbaik itu bukan sekadar angan-angan, tetapi harus diimplementasikan.

Banyak kisah inspiratif dari tokoh dunia yang bisa kita ambil hikmahnya, salah satunya ada kisah dari Steve Jobs. Salah satu konsep yang Steve Jobs pegang adalah Connecting the Dots.

Connecting the Dots ini bisa dimaknai, kita menghubungkan berbagai fenomena yang sudah terjadi (ke belakang) sehingga kita bisa tahu, apa dampak yang akan terjadi dari berbagai hal yang sudah kita lakukan sebalumnya.

Kondisi bingung dengan tujuan hidup, arah hidup, apa yang harus dilakukan ke depan, sebanrnya sesuatu yang wajar. Akan menjadi tidak wajar kalau kita terus terkungkung dengan kebingungan tersebut.

Kita harus menjadi manusia yang tidak berhenti dalam satu kenyamanan, tetapi terus bergerak untuk menuju puncak manfaat. Ibarat seorang climbers yang terus penasaran jika belum menuju puncak gunung.

Untuk menuju puncak manfaat, ada 3 tahapan, yaitu find me, sharpen me, dan proven me.

Dalam memaknai find me, kita tidak bisa melihat hanya dari satu sudut pandang. Khususnya dalam melihat kelebihan dan kekurangan. Dalam hal ini, usahakan kita seimbang dalam melihat kelebihan dan kekurang. Kenapa kita harus bisa menemukan area kita atau find me?

  1. Setiap manusia punya potensi dan misii terbaiknya. Allah sudah menitipkan kepada setiap orang, potensi dan misi terbaik.
  2. Tidak berlebihan atau kekurangan mengenal diri. Hal ini akan membuat kita tidak rendah diri dan sombong.
  3. Hidup leih terarah dan percaya diri. Kalau bukan area kita, jangan terlalu memaksakan diri. Tidak jadi masalah kalau kita menekuni satu bidang, tetapi bisa memberikan manfaat.

Ada konsep Johari Window, yg menampilkan empat kuadran, berdasarkan aspek kesadaran kita dan orang lain terhadap potensi diri kita. Ada area open, yang berarti kita tahu potensi, dan orang lain juga tahu kita berpotensi di sana. Area ini harus diperluas. Tiga area lain pun harus kita arahkan menjadi area ini, supaya kita bisa sampai di puncak manfaat.

Ada juga konsep ikigai, yang kalau kita bisa menemukan ikigai kita, kita akan menemukan diri kita yang sebenarnya dan memiliki hidup yang terarah. Orang yang gagal menemukan diri, akan terombang ambing, sedangkan orang yang berhasil menemukan diri, akan konsisten dan kuat menghadapi rintangan apa pun.

Mimpi itu jauh, memang terlihat jauh. Namun, aslinya mimpi itu dekat. Yakni turunkan mimpi yg jauh itu, turunkan ke hari ini, jadikan apa yang dilakukan hari ini, connect ke mimpi yang jauh itu.

Lakukan tindakan nyata di hari ini, menjadi jalan menuju puncak manfaat.

Mengenal Diri dan Memahami Tujuan Hidup Untuk Mencapai Puncak Manfaat, bersama Bang Adi Wahyu Adji

(9/7) Peserta Rumah Kepemimpinan Regional Barat Nasional mengikuti agenda pembinaan Menuju Puncak Manfaat (MPM) bersama bang Adji Wahyu Adji. Sebelum sesi MPM dimulai Bang Adji meminta adik-adik peseta menyimak video Speech Steve Jobs dalam acara wisuda di Standford University sekitar tahun 2005. Meskipun terbilang lama, tetapi isi speechnya etap relevan sampai hari ini. Dari speech Mr Jobs terdapat 3 main poin, connecting the dots, love and loss, dan death. Poin yang mendapat penekanan bang Adji Adilah connecting the dots. Momentum itu baru bisa terjadi saat kita mengaitkan titik-titik kehidupan kita yang telah terjadi di masa lalu.

Di dalam sesi MPM tadı malam Bang Adji menekankan pentingnya mempersiapkan perencanaan masa depan. Bagi seorang muslim di dalam Alquran Allah memerintahkan kita untuk mempersiapkan hari esok (akhirat). Maka penting bagi kita untuk tahu apa yang hendak dilakukan dan bisa menjadi bekal pulang ke kampung akhirat. Tentunya betal tersebut adalah amal salih yang berbentuk kontribusi nutuk masyarakat.

Bang Adji juga menyarankan dalam membuat Lifeplan kita tahus spesifik. Hal tersebut akan membuat fokus lebih terarah. Ada beberapa alasan yang membuat kita sulit mencapai ke puncak manfaat diri:

  1. Tidak tahu potensi diri
  2. Tidak PD
  3. Bingung mulai dari mana
  4. Overthinking
  5. Cita-cita yang mudah berubah
  6. Semangat nail turun

Bang Adji menjelaskan bahwa hidup ini ibarat pendakian. Dalam pendakian terdapat 3 tenis tipe pendaki. 1) Quitters: yang sedikit-sedikit mengeluh. Padahal perjalanan baru dimulai. Alhasil peluang sampai atas terbilang kecil krn selalu mengisi perjalanan dengan keluhan. 2_ Campers: pendaki yang cepat merasa puas padahal belum sampai puncak. Ia sudan merasa bahagia padahal jarak dakian yang ditempuh belumlah jauh. 3. Climbers: tipe yang berjuang sampai titik puncak. Karena itu merupakan tujuannya.

Ada tiga pola MPM: Finding Me, Sharpen Me dam Proven Me.

Sesungguhnya proses menemukan diri dan potensi juga tida mudah. Harus ada usaha yang terencana dan terukur. Momen di mana kita harus mengenali bahwa setiap diri punya potensi berbera dan potensi tersebut bisa dimaksimalkan dengan diasah selalu. Orang yang berhasil adalah mereka yang mama menemukan diri mereka dan menjalani kehidupan dengan efektif dan percaya diri karena meraka tahu tujuan mereka. “Kemampuan kita akan terlihat ketika menghadapi masalah.”

Nurture and Development Program NAMA Fund Indonesia Batch 2022

Tanggal 6-7 Agustus lalu, Rumah Kepemimpinan menyelenggarakan kegiatan Orientation Camp bagi 22 Orang Penerima Beasiswa Biaya Kuliah Penuh 4 Tahun Plus Pembinaan NAMA Fund Indonesia Batch 4 – 2022, yang dilaksanakan di Margo Hotel, Depok, Jawa Barat. 

NAMA Fund sendiri merupakan program beasiswa kuliah kerjasama antara NAMA Foundation, sebuah NGO Internasional yang berfokus pada pengembangan Sektor Pendidikan dan Sosial, dengan Rumah Kepemimpinan selaku local partner yang menjalankan program ini di Indonesia.

Melalui program Orientation Camp ini, para beswan yang notabene-nya adalah Mahasiswa Baru, dibekali dengan 9 (sembilan) Modul Nurturing Development Program dari Rumah Kepemimpinan.  2 dari 9 modul disampaikan secara langsung selama Orientation Camp, yaitu modul Campus Orientation, Talent Mapping, serta Life Planning.

Para beswan juga difasilitasi dengan small group coaching, yang diampu oleh para coaches terpilih yang akan membersamai setiap proses perkembangan diri mereka selama 4 tahun ke depan.

Para peserta sangat bersyukur mendapatkan beasiswa ini.

“Perasaannya sebagai bagian dari peserta NAMA Fund batch 4 alhamdulillah pastinya seneng banget dan bersyukur. Aku sangat berterima kasih kepada NAMA Fund karena bukan hanya membantu financial support, NAMA Fund juga membantu untuk saling sharing tentang masalah perkuliahan dengan menemukan problem solve bersama, dan juga dengan mengikuti kegiatan evaluasi setiap bulannya dapat membantu aku mengimprove diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Beasiswa NAMA Fund ini sangat bermanfaat bagi aku untuk lebih termotivasi belajar dan menggapai mimpi.” ucap Fathimah, mahasiswi UNJ jurusan Kesejahteraan Keluarga yang mendapatkan beasiswa ini.

“Selama saya mendapatkan program beasiswa dari NAMA Fund, saya mendapatkan ilmu, pengalaman yang sangat bermanfaat.. Tak hanya itu, saya juga mandapatkan kakak mentor yang sangat baik dan juga teman teman baru.” ucap Zakki, mahasiswa IPB yang juga mendapatkan beasiswa ini.

Semoga melalui Orientation Camp ini, para beswan bisa saling membangun kebersamaan dan kekeluargaan sebagai langkah awal untuk berjuang bersama menjadi mahasiswa berprestasi selama 4 tahun kuliah hingga lulus nanti sebagai SDM-SDM berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Lingga : Cita-Cita Membuka Akses Hunian Nyaman Bagi Semua

Siapa yang tak kenal dengan Muhammad Lingga? Sejak kecil, Lingga telah bermimpi menjadi pengusaha yang bisa memberikan manfaat luas. Dengan langkah kecil berjualan donat, ia merintis perjalanan menuju dunia bisnis dengan penuh semangat.

Pada tahun 2017, dunia bisnis melihat kelahiran Propertree.id, sebuah platform investasi properti yang menghubungkan developer dengan investor melalui digital. Tiga visi besar menghantarkan Propertree.id menjadi pionir di sektor ini: Skalabilitas yang mewakili inklusivitas ekonomi, Dampak yang turut memperkuat program pemerintah, dan Keuntungan yang beriringan dengan solusi berkelanjutan.

Namun, Lingga tak berhenti di sini. Melalui Propertree Group, ia memperluas cakupan dengan berbagai perusahaan mandiri seperti Gethome, Roastkuy, Agrio.id, dan lainnya. Kesuksesan Propertree.id telah mampu mengelola aset mencapai USD 16 Juta, memberikan dampak positif bagi para pemangku kepentingan.

Perjalanan bisnis Lingga penuh warna, dengan lika-liku yang tak terhindarkan. Dari penipuan hingga hampir bangkrut, setiap pengalaman pahit menjadi pelajaran berharga yang membangun daya tahan. Yang lebih menarik lagi, Lingga berkolaborasi erat dengan rekannya sesama alumni Rumah Kepemimpinan, seperti Fahmi (Alumni RK Angkatan 6), Khaidir Aby (Alumni RK Angkatan 6), dan Ibnu (Alumni RK Angkatan 5), yang menjadi tim inti dalam membangun bisnisnya.

Tak lupa, Lingga juga mengedepankan kolaborasi sebagai pilar penting dalam membangun bisnis. Ia mendorong ruang kolaboratif yang terbuka untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Kisah Lingga mengajarkan kita pentingnya mengambil risiko yang berani untuk menuai hasil yang besar, serta bahwa kesuksesan tak lepas dari dukungan dan kerja sama dengan teman-teman sejawat. Bagi para pengusaha pemula, kisahnya menjadi inspirasi untuk meraih mimpi dan menemukan solusi di tengah tantangan bisnis.