Kesamaan Visi dan Bahan Bakar Kontribusi

Aqil Wilda Arief atau biasa disapa Mas Aqil adalah alumni RK sekaligus kini menjadi Direktur Kemitraan dan Fundraising Rumah Kepemempinan Pusat. Bergabung menjadi pengurus pada tahun 2015 sampai sekarang, Mas Aqil kerap berpindah-pindah amanah di kantor. Di awal, sempat membersamai tim kemitraan dan fundraising, program pembinaan, alumni, riset, dan kini dipercaya menahkodai tim kemitraan dan fundraising.

Pria kelahiran 27 Maret 1990 ini mengaku semua hal di RK sungguh memorable. Lika-liku perjalanan bersama institusi ini ditempuh dengan api semangat yang tidak berubah sedari dulu: kesamaan visi dan misi. Selagi cita-cita terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat belum mampu diwujudkan secara utuh, Mas Aqil merasa pengabdian dan kontribusinya belum usai.

Ada satu hal yang sedari dulu senang Mas Aqil lakukan, yakni mengenalkan Rumah Kepemimpinan ke berbagai pihak. Hal ini merupakan upaya untuk terciptanya peluang kolaborasi. Mengingat bahwa membangun Indonesia tidak bisa dilakukan oleh segelintir manusia saja, maka menjalin relasi menjadi jalan juang yang Mas Aqil lakukan hingga hari ini. “Sebelum pandemi menerpa, saya sering ‘bermain’ ke luar untuk mengenalkan calon stakeholder tentang cita-cita rumah kita ini” ungkap pria penggemar musik band Letto.

Tidak mudah memang untuk menumbuhkan rasa percaya kepada mitra. Meskipun pertemuan pertama dengan calon mitra tidak selalu sampai tahap kesepakatan, setidaknya mengenalkan Rumah Kepemimpinan beserta cita-citanya sudah bernilai positif. Mas Aqil kerap menyemangati rekan-rekannya untuk memaksa diri berani ‘keluar kandang’ dan bersilaturahim dengan siapapun sebab dari sana lah kemitraan dapat terbentuk.

“Personal branding kita terakumulasi menjadi institutional branding.” ungkap alumni Teknik Industri UGM ini yang cukup concern pada dunia branding. Branding adalah salah satu jalan ninjanya supaya institusi bisa dikenal lebih banyak orang. “Bagaimana cara menyampaikannya? Agar lebih sederhana, bisa melalui konten, caption, artikel, penggunaan diksi yang tepat maupun press release” ujar Mas Aqil ketika menjelaskan soal branding

Bicara soal branding, pada hakikatnya ada yang perlu diperhatikan lebih dulu bagian akarnya. “Agile Transformation” di Rumah Kepemimpinan menjadi concern utama oleh Mas Aqil. Hal ini didasari supaya rumah kita dapat adaptif terhadap era modern saat ini dan berharap bisa lebih luas manfaat serta jangkauannya. Pun proses agile ini ibaratnya dapat lebih mudah memberitakan RK ke khalayak.

“Selama visi belum tercapai, maka selama itulah bahan bakar untuk terus berkontribusi tetap ada. Menjadikan Rumah Kepemimpinan tidak hanya dikenal tapi juga proven (terbukti), diterima, dan berdampak nyata oleh masyarakat Indonesia,” ucap Mas Aqil memaknai alasannya bertahan di Rumah Kepemimpinan.

Kesamaan Visi dan Bahan Bakar Kontribusi
Aqil Wilda Arief, S.T., M.Kesos
Alumni Rumah Kepemimpinan Yogyakarta Putra Angkatan 4
Direktur Kemitraan dan Fundraising

InspirationalStory