Perjalanan Inspiratif Prof. Anuraga Jayanegara: Makna Pendidikan, Profesionalisme, dan Tantangan Seorang Peneliti Dunia
Bogor – Acara Dialog Tokoh bertajuk “Menemukan Makna Pendidikan dan Profesionalisme: Inspirasi dari Perjalanan Seorang Peneliti Dunia” berhasil digelar dengan sukses di Masjid Al-Hurriyah, IPB Dramaga, Bogor pada 14 Januari 2025. Dalam acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB ini, Prof. Dr. sc. ETH. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc., Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, menjadi pembicara utama dan memberikan wawasan mendalam tentang pendidikan, keluarga, dan profesionalisme.
Prof. Anuraga Jayanegara: Menemukan Makna Pendidikan dan Profesionalisme
Acara ini dihadiri oleh peserta dari Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta dan Rumah Kepemimpinan Regional 5 Bogor. Dalam suasana yang penuh khidmat, Prof. Anuraga mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan (ta’lim), tetapi juga membentuk adab (ta’dib) dan mengembangkan potensi manusia (tarbiyah). Ia menekankan bahwa dalam pendidikan Islam, tujuan utama adalah membuat individu lebih baik dari pendidiknya sendiri.
“Pendidikan bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter dan adab. Ini adalah landasan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat,” jelas Prof. Anuraga.
Perjalanan Hidup Prof. Anuraga: Dari Masa Kecil hingga Menjadi Peneliti Dunia
Prof. Anuraga menceritakan perjalanan hidupnya, mulai dari masa kecil yang sederhana hingga perjuangannya menuntut ilmu di luar negeri. Masa SMP menjadi titik awal tantangannya, dengan kebiasaan bermain game yang sempat menurunkan prestasinya. Namun, berkat dukungan teman-temannya di SMA dan aktif dalam Rohis, ia kembali menemukan motivasi untuk memperdalam ilmu Islam.
Selama kuliah, Prof. Anuraga terus melanjutkan pendidikan agama melalui program asistensi mengaji. Semangat belajarnya terus berkembang, bahkan hingga ia menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) pada 2022 dan 2023. Meski sibuk sebagai Guru Besar dan dosen di Fakultas Peternakan IPB, Prof. Anuraga selalu berusaha menjaga keseimbangan antara dunia akademik dan pengembangan diri secara spiritual.
Keseimbangan Keluarga dan Akademik: Pengalaman Prof. Anuraga dalam Mengatur Waktu
Salah satu tema utama yang dibahas dalam acara ini adalah bagaimana Prof. Anuraga menjaga keseimbangan antara karier akademiknya dan perannya sebagai kepala keluarga. Prof. Anuraga menyampaikan pentingnya peran istrinya dalam mendidik delapan anak mereka. Bersama sang istri, mereka mengutamakan pendidikan agama, pengembangan logika, bahasa, dan fisik dalam membangun karakter anak-anak mereka.
“Pendidikan anak harus fleksibel dan disesuaikan dengan usia serta kebutuhan mereka. Fokuslah pada pengembangan karakter, bukan hanya pada nilai akademik,” tambahnya.
Profesionalisme di Dunia Penelitian: Menjaga Integritas dan Berprestasi
Sebagai peneliti, Prof. Anuraga berbagi tantangannya dalam menjaga idealisme di dunia akademik yang sering kali dipengaruhi oleh pragmatisme. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dalam penelitian dan tidak mengorbankan nilai-nilai agama demi keuntungan duniawi.
“Sebagai peneliti, kita harus tetap menjaga integritas dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan untuk kompromi. Apa yang kita lakukan harus memberikan manfaat bagi umat dan tidak hanya untuk keuntungan pribadi,” ungkapnya.
Prof. Anuraga juga berbagi tips untuk tetap produktif, seperti menetapkan target 50 publikasi per tahun dan menjadikan penelitian sebagai alat untuk memberi dampak positif bagi masyarakat.
Era AI dalam Dunia Pendidikan: Menjaga Peran Manusia dalam Proses Belajar
Dalam sesi tanya jawab, Salwa dari FKM UI 2022 bertanya tentang tantangan menjadi dosen di era kecerdasan buatan (AI). Menanggapi hal ini, Prof. Anuraga menjelaskan bahwa meskipun teknologi berkembang pesat, AI tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam pendidikan.
“AI bisa membantu dalam proses analisis data, tetapi pengalaman dan pemahaman manusia tetap diperlukan. Teknologi harus dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar, bukan menggantikannya,” jelas Prof. Anuraga.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3, agar dapat memenuhi kualifikasi akademik dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Pesan Prof. Anuraga: Terus Belajar dan Berkembang
Di akhir acara, Prof. Anuraga memberikan pesan yang sangat inspiratif: “Jangan pernah merasa cukup dengan apa yang sudah kita capai. Selalu merasa belum seberapa agar terus belajar dan berkembang. Semakin kita belajar, semakin kita sadar bahwa banyak hal yang belum kita ketahui.”
Acara ini tidak hanya memberikan wawasan akademik yang berharga, tetapi juga motivasi spiritual yang menginspirasi para peserta. Prof. Anuraga membuktikan bahwa pendidikan, profesionalisme, dan nilai-nilai agama dapat berjalan seiring untuk membangun peradaban yang lebih baik.
Baca juga artikel Alumni Rumah Kepemimpinan atau artikel lainnya disini
- Aulia Nur Fajriyah: Membangun “Satu Surga” dalam Kehidupan Lewat Kebaikan dan Persaudaraan, seorang alumni Rumah Kepemimpinan
- Ghazy: Anak Kelas 6 SD yang Jadi Inisiator Gerakan Berbagi Beras di Solo Raya, inspirasi dari alumni Rumah Kepemimpinan
Baca juga materi-materi berharga lainnya di rumahkepemimpinan.org dan dapatkan informasi terbaru tentang alumni Rumah Kepemimpinan hanya disini.
Penulis: Anisa Wakidah

Pohon Kehidupan Rumah Kepemimpinan Menumbuhkan Pemimpin Indonesia Meretas Batas Dunia

Studi Kepemimpinan Rendah Hati Mendorong Karyawan Jadi Leader

Pemimpin Itu Terlahir atau Dibentuk? Ini Jawabannya
