
4 Langkah Delegasi Tugas Ala Pemimpin Kelas Dunia
Jakarta – Sebagai seorang pemimpin, pernahkah Anda merasa kewalahan dengan daftar tugas yang terus bertambah? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Banyak pemimpin menghadapi tantangan yang sama, tetapi solusinya bukan bekerja lebih keras—melainkan bekerja lebih cerdas. Salah satu kuncinya adalah delegasi.
Delegasi adalah seni mempercayakan tugas kepada orang lain agar Anda dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting. Tidak hanya membantu Anda mengelola waktu, delegasi juga menjadi cara efektif untuk memberdayakan tim Anda. Berikut ini adalah 4 langkah delegasi ala pemimpin kelas dunia yang dapat Anda terapkan.
1. Hapus Tugas yang Tidak Perlu
Langkah pertama adalah meninjau ulang daftar tugas Anda. Identifikasi tugas yang sebenarnya tidak perlu Anda kerjakan sendiri. Jika tugas tersebut bukan bagian dari keunggulan Anda atau tidak memberikan dampak besar, delegasikan kepada orang yang lebih kompeten.
Contohnya, tugas administratif atau operasional rutin bisa diserahkan kepada staf yang lebih ahli di bidangnya. Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus pada visi dan strategi jangka panjang organisasi.
Tips:
- Buat daftar prioritas mingguan.
- Tanyakan pada diri sendiri: Apakah tugas ini benar-benar perlu dikerjakan oleh saya?
2. Percayakan kepada Orang yang Tepat
Delegasi yang efektif tidak hanya soal membagi pekerjaan, tetapi juga memastikan bahwa tugas diberikan kepada orang yang tepat. Kenali kekuatan anggota tim Anda dan berikan mereka tanggung jawab sesuai dengan keahlian mereka.
A.G. Lafley, mantan CEO P&G, menunjukkan contoh konkret. Ia menyerahkan tugas hubungan industri dan event eksternal kepada pemimpin lokal P&G. Dengan demikian, ia dapat fokus pada isu-isu strategis lainnya.
Tips:
- Kenali potensi anggota tim Anda.
- Jelaskan ekspektasi dengan jelas untuk memastikan hasil yang sesuai.
3. Luangkan Waktu untuk Membimbing
Delegasi yang sukses membutuhkan investasi waktu di awal. Sebelum benar-benar menyerahkan tanggung jawab, pastikan tim Anda mendapatkan bimbingan dan pelatihan yang cukup.
Roger Martin, mantan dekan Rotman School, menghabiskan enam bulan membimbing chief administrativenya, Mary-Ellen. Setelah merasa yakin dengan kemampuannya, ia menyerahkan tugas finansial sepenuhnya kepada Mary-Ellen.
Tips:
- Jadwalkan sesi mentoring untuk anggota tim Anda.
- Sediakan waktu untuk menjawab pertanyaan mereka.
4. Fokus pada Hal yang Game Changer
Energi Anda sebagai pemimpin sebaiknya digunakan untuk tugas-tugas strategis yang memberikan dampak besar. Jangan habiskan waktu untuk tugas kecil yang bisa didelegasikan.
Jørgen Vig Knudstorp, mantan CEO Lego, hanya fokus pada strategi besar dan merekrut talenta terbaik. Tugas operasional lainnya ia delegasikan kepada tim yang terpercaya.
Tips:
- Prioritaskan waktu untuk berpikir strategis.
- Fokus pada hal yang memberi dampak besar pada organisasi.
Delegasi bukan hanya tentang meringankan beban Anda, tetapi juga tentang mempercayai tim dan memberikan mereka ruang untuk berkembang. Pemimpin yang efektif tahu cara memilih prioritas dan mempercayakan tugas kepada orang yang tepat.
Jadi, sudahkah Anda mulai mendelegasikan tugas hari ini?
Baca juga artikel Alumni Rumah Kepemimpinan atau artikel lainnya disini
- Aulia Nur Fajriyah: Membangun “Satu Surga” dalam Kehidupan Lewat Kebaikan dan Persaudaraan, seorang alumni Rumah Kepemimpinan
- Ghazy: Anak Kelas 6 SD yang Jadi Inisiator Gerakan Berbagi Beras di Solo Raya, inspirasi dari alumni Rumah Kepemimpinan
Baca juga materi-materi berharga lainnya di rumahkepemimpinan.org dan dapatkan informasi terbaru tentang alumni Rumah Kepemimpinan hanya disini.
Penulis: Anisa Wakidah

Pohon Kehidupan Rumah Kepemimpinan Menumbuhkan Pemimpin Indonesia Meretas Batas Dunia

Studi Kepemimpinan Rendah Hati Mendorong Karyawan Jadi Leader

Pemimpin Itu Terlahir atau Dibentuk? Ini Jawabannya
