Pendidikan adalah hal yang penting untuk kemajuan suatu bangsa agar menjadi bangsa yang maju serta merupakan cita-cita setiap negara di dunia. Pendidikan merupakan proses melahirkan generasi penerus yang berkualitas dan Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang masih memiliki banyak problematika dalam dunia pendidikan. Bukan hanya tugas pemerintah yang hari ini telah mengusung menteri baru dari sektor professional Nadiem Makarim (Ex-CEO Gojek), melainkan adalah tugas setiap elemen masyarakat dalam memperbaiki kualitas pendidikan agar sumber daya manusia semakin baik dan mampu meneruskan cita-cita bangsa dalam dunia internasional.
Kerjasama Internasional saat ini telah banyak menawarkan kolaborasi langsung untuk lembaga-lembaga masyarakat seperti LSM/NGO/CSO yang berfokus pada isu krusial dan kebermanfaatan di masyarakat. Salah satunya adalah kerjasama dengan NAMA Foundation (Malaysia) dalam program BRIGHT. Program Internasional yang mendatangkan para trainer/pendidik terpilih dari beberapa Negara seperti Indonesia, Kyrgistan dan Tanzania akan diberikan pelatihan pembentukan karakter agar mampu mengeluarkan potensi terbaik untuk melakukan pemberdayaan serta perbaikan sektor pendidikan di negara mereka masing-masing. Program BRIGHT sendiri terselenggara atas kerjasama NAMA Foundation dengan Beasiswa Pemimpin Indonesia Rumah Kepemimpinan dan NICE Indonesia.
Rangkaian acara BRIGHT dibuka pada hari Senin (28/10) pukul 13.00 WIB di Hotel Margo, Depok. Diawali dengan sambutan via online dari CEO Nama Foundation Dr. Saleh Bazead, serta perwakilan dari Rumah Kepemimpinan dan NICE Indonesia sebelumnya. Para trainer program BRIGHT sendiri adalah mereka yang telah diberikan program peningkatan kapasitas oleh NAMA Foundation ditahun-tahun sebelumnya, kini menjadi ajang pembuktian dalam memberikan dampak positif dan kebermanfaatan langsung untuk Indonesia disektor pendidikan.
Selama 4 hari kedepan, para peserta program Bright akan ditargetkan beberapa goals ini antara lain, Pertama, dimulai dengan mengeksplorasi bakat para pendidik agar memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang keadaan mereka saat ini dengan melakukan penilaian bakat dan menemukan tujuan kehidupan pribadi mereka. Kedua, pendidik akan dibimbing untuk merancang impian mereka dan membangun jalan untuk mencapainya melalui perencanaan kehidupan. Ketiga, mereka akan dibantu untuk memulai perjalanan mereka dengan membentuk tekad melalui pendampingan dan membangun lingkungan yang mendukung dan jaringan yang kuat untuk lebih dekat dengan impian mereka dengan melakukan simulasi kecil seperti proyek kepemimpinan.