Maghfira Syahruni: Diam dalam Gagal, Bergerak Jadi CEO

Maghfira Syahruni, seorang peserta Rumah Kepemimpinan Regional Nusantara Putri 1, menunjukkan bahwa kegagalan dapat menjadi titik tolak yang positif. Ketika upayanya untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak berhasil, Maghfira tidak menyerah. Sebaliknya, ia memanfaatkan pengalaman tersebut sebagai landasan untuk membangun sesuatu yang bermakna. Bersama teman-temannya yang ia kenal secara online, Maghfira mendirikan *Meta Learn*, sebuah platform edukasi daring yang didedikasikan bagi mereka yang ingin lolos Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN, tetapi menghadapi keterbatasan biaya.

Meta Learn bukan sekadar produk dari keinginan pribadi, tetapi sebuah wadah yang lahir dari tekad Maghfira untuk memastikan bahwa anak-anak muda lainnya tidak harus mengalami keterbatasan serupa dalam mengejar pendidikan. “Yang aku dapat, mereka harus dapat,” ungkap Maghfira dengan keyakinan yang kuat. Pengalaman pahitnya membangun kesadaran bahwa setiap anak bangsa berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak, tanpa terhambat oleh kendala finansial. 

Kolaborasi menjadi fondasi utama dalam Meta Learn. Mengandalkan platform digital seperti Telegram dan Zoom, Maghfira berhasil mengembangkan Meta Learn bersama tim yang tersebar dari berbagai penjuru Indonesia, yang sebagian besar belum pernah bertatap muka. Hal ini bukan hanya memudahkan koordinasi, tetapi juga menciptakan ikatan yang kuat antara anggota tim yang memiliki visi serupa. Menurut Maghfira, ikatan kebersamaan inilah yang membedakan Meta Learn, yakni setiap anggota bekerja bersama dengan semangat kebersamaan dan dedikasi untuk mengatasi tantangan yang ada.

Melalui Meta Learn, Maghfira berupaya mengubah paradigma belajar, dari sekadar mengejar nilai ke pemahaman bahwa belajar adalah proses yang harus dinikmati. Ia menekankan pentingnya prestasi yang diperoleh dari proses belajar yang konsisten dan menyenangkan, serta komitmen untuk berbagi. Dalam pandangan Maghfira, kemenangan bukan sekadar soal prestasi pribadi, melainkan kontribusi terhadap terciptanya akses yang lebih luas bagi generasi muda untuk meraih cita-citanya.

Perjalanan kepemimpinan Maghfira juga diperkaya melalui Rumah Kepemimpinan, tempat ia tumbuh dan mendapat dukungan untuk mengembangkan diri. Bagi Maghfira, Rumah Kepemimpinan bukan hanya ruang belajar, tetapi juga tempat mengasah keterampilan kepemimpinan dan membangun kepercayaan diri. Ia berharap agar Rumah Kepemimpinan terus menjadi wadah bagi generasi muda yang ingin berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Dengan Meta Learn sebagai wujud nyata dari pengalamannya, Maghfira menegaskan bahwa dengan tekad dan kerja keras, setiap kegagalan dapat menjadi titik awal bagi perubahan yang lebih besar.