Ermas Isnaeni Lukman: Semangat ROOM-PK Mengabdi di Tanah Sulawesi

Ermas Isnaeni Lukman, atau yang biasa dipanggil Ermas, adalah seorang penyuluh kehutanan yang kini mengabdikan dirinya di Balai Taman Nasional Bunaken, di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berbekal ilmu dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, ia bekerja di kawasan perairan laut tropis—wilayah yang sangat relevan dengan latar belakang pendidikannya.

Sejak awal kariernya, Ermas berfokus pada pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan pengalamannya sebagai pendamping Badan Usaha Milik Desa di bawah program Patriot Desa milik Pemprov Jawa Barat. Baginya, menjadi penyuluh kehutanan bukan sekadar pilihan pekerjaan, tetapi panggilan hati untuk melayani dan menginspirasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.

Memupuk Nilai-Nilai ROOM-PK di Perantauan

Sebagai seorang lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, ilmu yang pernah didapatkan Ermas di kampus kini ia aplikasikan langsung dalam pekerjaannya. Peminatannya di bidang Ekobiologi dan Konservasi Sumberdaya Hayati Perairan sejak kuliah telah membentuk passion yang ia miliki kini dalam memberdayakan masyarakat dan melindungi sumber daya alam. Tidak hanya fokus pada aspek teknis, Ermas juga berusaha membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan sekitar mereka.

Ermas telah banyak mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat selama di kampus, mulai dari kegiatan sosial hingga pengabdian ke desa-desa. Keterlibatannya dalam aktivitas ini telah membentuk berbagai soft skill seperti public speaking, kemampuan negosiasi, komunikasi massa, hingga kepemimpinan, yang semua itu kini ia manfaatkan dalam pekerjaan sehari-hari.

Menghadapi Tantangan di Tanah Sulawesi

Hidup jauh dari keluarga membuat Ermas harus cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya di Manado, Sulawesi Utara. Ia belajar untuk membaur dengan masyarakat lokal yang memiliki budaya dan bahasa berbeda dari tempat kelahirannya. Baginya, ini adalah kesempatan berharga untuk memahami lebih dalam tentang keberagaman budaya di Indonesia, sekaligus tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman dan prinsip yang diajarkan oleh Rumah Kepemimpinan.

Dengan semangat silaturahmi, Ermas aktif menjalin hubungan dengan berbagai jaringan, baik dengan sesama perantau maupun masyarakat lokal. Hal ini tidak hanya membantunya melebur dalam komunitas yang berbeda, tetapi juga memperkuat perannya sebagai seorang penyuluh yang memahami kultur setempat.

Rumah Kepemimpinan: Inspirasi dan Jati Diri

Sebagai alumni Rumah Kepemimpinan, Ermas merasa bahwa nilai-nilai ROOM-PK (nilai yang diusung oleh Rumah Kepemimpinan) telah membekas dalam dirinya dan membentuk prinsip hidupnya saat ini. Pembinaan di Rumah Kepemimpinan telah mengajarkan banyak hal yang membantunya beradaptasi di berbagai situasi, termasuk menghadapi keberagaman suku dan agama di Sulawesi Utara.

Ermas bersyukur telah menjadi bagian dari Rumah Kepemimpinan yang tidak hanya mempersiapkannya secara profesional, tetapi juga membekali dengan nilai-nilai yang menuntunnya untuk tetap teguh dalam prinsip keislaman, meski di tengah perbedaan. Ini adalah bekal penting baginya untuk selalu memiliki dampak positif di masyarakat, baik melalui pekerjaan maupun dalam kehidupan sosialnya.

Melangkah Maju untuk Lingkungan yang Lebih Baik

Di samping kesibukannya sebagai penyuluh, Ermas terus mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai pelatihan online di bidang kewirausahaan serta webinar keilmuan. Keinginannya untuk terus belajar dan berkembang menjadi bagian dari semangat hidupnya, yang mengarahkan setiap langkahnya agar terus berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat.

Ermas Isnaeni Lukman adalah contoh nyata bagaimana nilai dan visi yang kuat mampu menjadi bahan bakar untuk berkontribusi bagi bangsa. Melalui dedikasinya, ia membuktikan bahwa seorang penyuluh kehutanan tidak hanya mengedukasi tentang pelestarian alam, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan sosial yang positif.

Temukan inspirasi dari sosok Ermas, yang tak hanya bekerja untuk alam, tetapi juga mengabdikan diri untuk masyarakat di tanah Sulawesi.