Mengajak peserta mengenali diri lebih dalam, mengasah kemampuannya dan membuat perencanaan hidup berjangka. bersama Bang Adji Wahyu Adji

(7/9) Peserta angkatan XI Rumah Kepemimpinan Regional Timur, mengikuti salah satu program pembinaan “Menuju Puncak Manfaat” bersama bang Adji wahyu Adji. Bang Adji menjelaskan bagaimana kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat dengan versi terbaik diri sendiri. Menjadi versi terbaik itu bukan sekadar angan-angan, tetapi harus diimplementasikan.

Banyak kisah inspiratif dari tokoh dunia yang bisa kita ambil hikmahnya, salah satunya ada kisah dari Steve Jobs. Salah satu konsep yang Steve Jobs pegang adalah Connecting the Dots.

Connecting the Dots ini bisa dimaknai, kita menghubungkan berbagai fenomena yang sudah terjadi (ke belakang) sehingga kita bisa tahu, apa dampak yang akan terjadi dari berbagai hal yang sudah kita lakukan sebalumnya.

Kondisi bingung dengan tujuan hidup, arah hidup, apa yang harus dilakukan ke depan, sebanrnya sesuatu yang wajar. Akan menjadi tidak wajar kalau kita terus terkungkung dengan kebingungan tersebut.

Kita harus menjadi manusia yang tidak berhenti dalam satu kenyamanan, tetapi terus bergerak untuk menuju puncak manfaat. Ibarat seorang climbers yang terus penasaran jika belum menuju puncak gunung.

Untuk menuju puncak manfaat, ada 3 tahapan, yaitu find me, sharpen me, dan proven me.

Dalam memaknai find me, kita tidak bisa melihat hanya dari satu sudut pandang. Khususnya dalam melihat kelebihan dan kekurangan. Dalam hal ini, usahakan kita seimbang dalam melihat kelebihan dan kekurang. Kenapa kita harus bisa menemukan area kita atau find me?

  1. Setiap manusia punya potensi dan misii terbaiknya. Allah sudah menitipkan kepada setiap orang, potensi dan misi terbaik.
  2. Tidak berlebihan atau kekurangan mengenal diri. Hal ini akan membuat kita tidak rendah diri dan sombong.
  3. Hidup leih terarah dan percaya diri. Kalau bukan area kita, jangan terlalu memaksakan diri. Tidak jadi masalah kalau kita menekuni satu bidang, tetapi bisa memberikan manfaat.

Ada konsep Johari Window, yg menampilkan empat kuadran, berdasarkan aspek kesadaran kita dan orang lain terhadap potensi diri kita. Ada area open, yang berarti kita tahu potensi, dan orang lain juga tahu kita berpotensi di sana. Area ini harus diperluas. Tiga area lain pun harus kita arahkan menjadi area ini, supaya kita bisa sampai di puncak manfaat.

Ada juga konsep ikigai, yang kalau kita bisa menemukan ikigai kita, kita akan menemukan diri kita yang sebenarnya dan memiliki hidup yang terarah. Orang yang gagal menemukan diri, akan terombang ambing, sedangkan orang yang berhasil menemukan diri, akan konsisten dan kuat menghadapi rintangan apa pun.

Mimpi itu jauh, memang terlihat jauh. Namun, aslinya mimpi itu dekat. Yakni turunkan mimpi yg jauh itu, turunkan ke hari ini, jadikan apa yang dilakukan hari ini, connect ke mimpi yang jauh itu.

Lakukan tindakan nyata di hari ini, menjadi jalan menuju puncak manfaat.

Mengenal Diri dan Memahami Tujuan Hidup Untuk Mencapai Puncak Manfaat, bersama Bang Adi Wahyu Adji

(9/7) Peserta Rumah Kepemimpinan Regional Barat Nasional mengikuti agenda pembinaan Menuju Puncak Manfaat (MPM) bersama bang Adji Wahyu Adji. Sebelum sesi MPM dimulai Bang Adji meminta adik-adik peseta menyimak video Speech Steve Jobs dalam acara wisuda di Standford University sekitar tahun 2005. Meskipun terbilang lama, tetapi isi speechnya etap relevan sampai hari ini. Dari speech Mr Jobs terdapat 3 main poin, connecting the dots, love and loss, dan death. Poin yang mendapat penekanan bang Adji Adilah connecting the dots. Momentum itu baru bisa terjadi saat kita mengaitkan titik-titik kehidupan kita yang telah terjadi di masa lalu.

Di dalam sesi MPM tadı malam Bang Adji menekankan pentingnya mempersiapkan perencanaan masa depan. Bagi seorang muslim di dalam Alquran Allah memerintahkan kita untuk mempersiapkan hari esok (akhirat). Maka penting bagi kita untuk tahu apa yang hendak dilakukan dan bisa menjadi bekal pulang ke kampung akhirat. Tentunya betal tersebut adalah amal salih yang berbentuk kontribusi nutuk masyarakat.

Bang Adji juga menyarankan dalam membuat Lifeplan kita tahus spesifik. Hal tersebut akan membuat fokus lebih terarah. Ada beberapa alasan yang membuat kita sulit mencapai ke puncak manfaat diri:

  1. Tidak tahu potensi diri
  2. Tidak PD
  3. Bingung mulai dari mana
  4. Overthinking
  5. Cita-cita yang mudah berubah
  6. Semangat nail turun

Bang Adji menjelaskan bahwa hidup ini ibarat pendakian. Dalam pendakian terdapat 3 tenis tipe pendaki. 1) Quitters: yang sedikit-sedikit mengeluh. Padahal perjalanan baru dimulai. Alhasil peluang sampai atas terbilang kecil krn selalu mengisi perjalanan dengan keluhan. 2_ Campers: pendaki yang cepat merasa puas padahal belum sampai puncak. Ia sudan merasa bahagia padahal jarak dakian yang ditempuh belumlah jauh. 3. Climbers: tipe yang berjuang sampai titik puncak. Karena itu merupakan tujuannya.

Ada tiga pola MPM: Finding Me, Sharpen Me dam Proven Me.

Sesungguhnya proses menemukan diri dan potensi juga tida mudah. Harus ada usaha yang terencana dan terukur. Momen di mana kita harus mengenali bahwa setiap diri punya potensi berbera dan potensi tersebut bisa dimaksimalkan dengan diasah selalu. Orang yang berhasil adalah mereka yang mama menemukan diri mereka dan menjalani kehidupan dengan efektif dan percaya diri karena meraka tahu tujuan mereka. “Kemampuan kita akan terlihat ketika menghadapi masalah.”